Di antara sekian banyak ibadah sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan, ada dua ibadah yang memiliki kesamaan, yaitu aqiqah dan qurban. Orang yang memiliki kemampuan atau mantap secara finansial bisa melakukan kedua ibadah sunah ini bila ingin menggapai pahala dan keberkahan yang besar dari Allah Ta’ala. Meski keduanya sama-sama sunah utama, akan tetapi ada beberapa perbedaan aqiqah dan qurban.
Ya, meski jelas ibadah aqiqah dan qurban ini ketentuannya tidak sama. Sebagian orang masih merasa bingung membedakannya, lho. Oleh karena itu, mari kita simak beberapa perbedaan aqiqah dan qurban yang wajib Anda ketahui!
- Pemberian Daging
Daging qurban boleh dibagikan sepertiganya untuk saudara atau kerabat, sepertiga bagian fakir miskin, sisanya barulah disantap sendiri. Nah, artinya ada tiga kelompok yang berhak atas daging qurban tersebut. Ketentuan ini tercantum jelas dalam Alquran.
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj: 28).
Sementara untuk hewan sembelihan aqiqah, boleh dibagikan kepada siapa saja. Alangkah baiknya mendahulukan warga sekitar atau tetangga. Sebab pembagian daging aqiqah kepada orang-orang terdekat bisa memperkokoh tali silaturahmi. Para tetangga akan lebih mengenal Anda juga putra-putri Anda.
- Tujuan Pelaksanaan Ibadah
Apa tujuan Anda melaksanakan ibadah qurban? Jawabannya tentu ingin meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS atau sebagai peringatan atas pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang luar biasa. Sementara aqiqah itu berbeda. Tujuan digelarnya acara ini semata-mata ialah sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa atas karunia tidak ternilai yaitu buah hati terkasih.
- Waktu
Ibadah qurban bisa dilaksanakan setiap tahun yaitu bulan Dzulhijjah, dengan catatan tidak memberatkan atau Anda merasa mampu untuk membeli hewan ternak. Lain halnya dengan aqiqah yang dilakukan sekali seumur hidup. Paling pas pada tujuh hari setelah kelahiran buah hati. Tapi bila belum mampu, boleh pada hari ke-14 atau 21, dan jika masih juga tidak mampu di ketiga waktu tersebut, orang tua boleh meng-aqiqah buah hati kapan saja. Dianjurkan sebelum anak baligh. Jadi jelas sudah bahwa ada perbedaan waktu antara keduanya.
- Jenis Hewan dan Bentuk Daging
Saat hendak melakukan ibadah qurban, Anda tentu akan mencari hewan terbaik. Di antara beberapa jenis hewan, yang tergolong hewan qurban di antaranya adalah sapi, kambing, domba, kerbau, hingga unta. Selain itu, hewan qurban juga dibagikan dalam kondisi mentah.
Untuk aqiqah, jenis hewan yang digunakan hanya kambing saja. Nah, kambing ini tidak Anda berikan dalam keadaan mentah, melainkan harus sudah diolah jadi sajian menggugah selera misalnya, sate atau gulai. Bila Anda merasa repot dengan segala persiapan aqiqah bagi si kecil, Anda bisa mengontak jasa layanan aqiqah seperti Sentra Aqiqah Nusantara yang melayani aqiqah untuk wilayah Bandung serta Kebumen. Jasa layanan aqiqah akan bekerja secara profesional dalam menyiapkan segala keperluan aqiqah buah hati Anda.
- Jumlah Hewan dan Upah
Hewan qurban umumnya berjumlah satu ekor atau lebih, tergantung dari kemampuan masing-masing orang. Dalam ibadah yang dilakukan pada bulan Zulhijjah ini, seseorang tidak diperbolehkan mengambil upah menyembelih.
Sementara aqiqah bayi ketentuannya adalah dua ekor untuk anak lelaki dan seekor bagi perempuan. Di prosesi aqiqah ini diperbolehkan mengambil upah menyembelih.
Demikian beberapa perbedaan aqiqah dan qurban yang wajib Anda ketahui. Semoga tidak ada lagi salah paham mengenai dua ibadah sunah utama tersebut.