Aqiqah Bandung Cimahi

Aqiqah Bentuk Mensyukuri Karunia Allah

Sentra Aqiqah Nusantara

Sentra Aqiqah Bandung

Allah memerintahkan manusia untuk beribadah dan mengikuti sunnah Rasulullah tentu saja memiliki manfaat dan tujuan yang sangat besar untuk kebaikan umat Islam. Allah perintahkan Shalat, bertujuan mencegah perbuatan keji dan mungkar (QS Al-Ankabut [29]: 45). Puasa bertujuan membentuk pribadi Muslim yang bertakwa (QS Al-Baqarah [2]: 183). Zakat bertujuan untuk membersihkan diri dan harta benda (QS At-Taubah [9]: 103). Demikian pula dengan ibadah lainnya, haji kurban, aqiqah, atau wudhu. Semuanya memiliki tujuan dan manfaat bagi manusia. Bahkan, dalam penciptaan langit dan bumi, terdapat hikmah bagi orang-orang yang berakal (QS Ali Imran [3]: 190-191).

Aqiqah Bentuk Mensyukuri Karunia Allah

Umat Islam disyariatkan untuk melaksanakan ibadah aqiqah pada bayi yang baru dilahirkan, yakni dengan menyembelih dua ekor kambing atau domba untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing atau domba untuk anak perempuan. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW mengenai waktu pelaksanaan aqiqah yang paling afdol adalah pada hari ke-7 semenjak hari kelahiran. Namun jika berhalangan karena sesuatu dan lain hal, aqiqah dapat dilaksanakan pada hari ke-14 atau hari ke-21.

Di saat zaman jahiiah dulu apabila salah seorang di antara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah kambing itu. Maka, setelah Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi, dan melumurinya dengan minyak wangi.” (HR Abu Dawud dari Buraidah).

Demikian juga diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Dari Aisyah RA, ia berkata, Dahulu, pada masa jahiliyah, apabila mereka beraqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah aqiqah. Lalu, ketika mencukur rambut si bayi, mereka melumurkannya pada kepalanya.” Maka, Nabi SAW bersabda, Gantilah darah itu dengan minyak wangi.”

Selain menyembelih hewan, dalam tradisi aqiqah ini disunahkan pula untuk mencukur rambut bayi dan memberinya dengan nama yang baik. Setiap anak yang baru lahir tergadai dengan aqiqahnya sampai disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh, lalu dicukur dan diberi nama.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Ketika Allah memberikan kepercayaan memberikan amanah seorang anak kepada kita, maka kewajiban sebagai orang tua adalah untuk mensyukuri nikmat tersebut. Melaksanakan aqiqah adalah bentuk rasa syukur yang telah di contohkan Nabi Muhammad. Adapun keutaamaan aqiqah lainnya adalah sebagi berikut:

Wujud Rasa Syukur

Allah SWT memberikan bermacam nikmat kepada hamba-Nya setiap hari. Mulai dari kesehatan, rezeki berupa uang, hingga sahabat atau teman-teman baik. Semuanya wajib Anda syukuri. Termasuk juga ketika Anda beserta pasangan dianugerahi sosok malaikat kecil di tengah-tengah rumah tangga. Sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah yang satu ini, Anda pun bisa melakukan aqiqah.

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).” (QS. Adh-Dhuha [93]: 11).

Melindungi Buah Hati

Gangguan terhadap bayi bisa berupa apa saja. Salah satunya ialah gangguan yang berasal dari setan. Anak yang sudah di-aqiqah akan lebih terlindungi seperti yang dikatakan Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah “bahwa lepasnya dia dari setan tergadai oleh aqiqahnya.” Maka lindungi bayi dengan cara ber-aqiqah. Hal ini disebutkan pula dalam Tuhfah al-Maudud, halaman 74, bahwa ketika bayi lahir ke dunia, ia sudah diikat atau dikekang oleh setan. Aqiqah ialah bentuk tebusan orang tua yang mampu membebaskan sang bayi dari kekangan setan tersebut. Ingatlah bahwa bila jerat setan tidak dilepaskan, maka akan menjadi penghalang sang anak melakukan perilaku baik dan amalan terpuji untuk bekal di akhirat.

Memperkuat Tali Silaturahmi

Bagaimana aqiqah bisa menguatkan silaturahmi Anda dengan orang lain? Ketika melakukan sunah ini, Anda akan memberikan sajian aqiqah kepada orang-orang di sekeliling Anda. Tentunya dengan membagi-bagikannya, secara otomatis tali silaturahmi akan terjalin. Yang tadinya tidak kenal, jadi tahu. Masyarakat akan lebih mengenal siapa Anda, keluarga, serta anak yang di-aqiqah.

Meneladani Rasulullah SAW

Dari Salman bin ‘Amir Adl-Dlabiy, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Tiap-tiap anak itu ada aqiqahnya. Maka sembelihlah binatang aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya (cukurlah rambutnya).” (HR. Bukhari juz 6, hal. 217).

Segala tindak tanduk, perilaku, serta ucapan Rasulullah SAW adalah teladan terbaik bagi seluruh muslim. Maka, jika anjuran aqiqah sudah segamblang ini, tidak ada alasan bagi Anda yang mampu atau berada dalam kondisi ekonomi mapan untuk enggan menyembelih hewan dan memasaknya sebagai sajian aqiqah.

Aqiqah memiliki banyak keutamaan dan segudang manfaat untuk anak maupun orang tua. Maka hendaknya bagi seorang muslim yang mampu melaksanakan ibadah aqiqah (karena mempunyai harta yang cukup) segeralah melakukan ibadah sunah utama ini untuk meraih keberkahan dunia akhirat.

Tunggu apalagi segera gunakan jasa aqiqah terbaik untuk ananda tercinta, hanya di Sentra Aqiqah Nusantara, Layanan Aqiqah Praktis, Terpercaya, Handal, dan Profesional.

 

 

Exit mobile version